Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan pdf
Penambahan ventilasi ini mngeluarkan CO2 dan memungut lebih banyak O2. Perubahan — perubahan berikut terjadi pada komposisi udara dalam alveoli, yang disebabkan pernapasan eksterna dan pernapasan interna atau pernapasan jarigan.
Mekanika Pernafasan Pernapasan memiliki ritme yang teratur dan ritme pernapasan dihasilkan dari pusat pernapasan yang terletak di pons dan medula oblongata pneumotaxic center. Kontraksi otot inspirasi akan menimbulkan tekanan negatif, menyebabkan terjadinya aliran udara dari luar masuk ke dalam paru.
Struktur saluran napas atas sangat berperan agar udara dapat masuk ke dan keluar dari paru. Saluran napas atas yang paten sangat tergantung struktur anatomis daerah tersebut. Ukuran konka nasalis yang besar, lidah atau uvula yang besar, dan palatum molle yang lemah dapat mengobstruksi saluran napas atas. Otot genioglosus untuk menjulurkan lidah , serta styloglosus dan hyoglosus untuk menarik lidah mempunyai interaksi kompleks agar jalan napas tetap terbuka. Pengaturan dan Pengendalian Pernafasan Mekanisme pernafasan diatur dan dikendalikan oleh 2 faktor utama yaitu kimiawi dan pengendalian oleh saraf.
Kendali Kimiawi Faktor kimiawi adalah faktor utama dalam pengendalian dan pengaturan frekwensi, kecepatan dan dalamnya gerakan pernafasan. Pusat pernafasan di sumsum sangat peka terhadap reaksi kimia. Karbondioksida adalah produk asam dari metabolisme, yang merangsang pusat pernafasan untuk mengirim keluar impuls saraf yang bekerja atas otot pernafasan.
Latihan menyebabkan peningkatan pada jumlah karbondioksida dan yang dihasilkan oleh kerja otot-otot. Peningkatan kadar karbon dioksida dalam darah, atau peningkatan konsentrasi ion hidrogen H darah, mempunyai efek kuat yang langsung pada neuron-neuron susunan retikular yang menyebabkan peningkatan kecepatan dan kedalaman pernafasan dengan peningkatan ekskresi karbon dioksida. Pusat pengendalian ada di kemoreseptor yang mendeteksi perubahan kadar oksigen, karbondioksida dan ion hydrogen dalam darah arteri dan cairan serebrospinalis dan menyebabkan penyesuaian yang tepat antara frekuensi dan kedalaman respirasi.
Kemorrseptor sentral Yaitu neuron yang tereletak dipermukaan ventral lateral medulla. Penurunan kadar oksigen hanya sedikit berpengaruh pada kemoreseptor sentral. Kemorseptor perifer Terletak dibadan aorta dan karotid pada system arteri. Kemoreseptor ini merespon terhadap perubahan konsentrasi ion oksigen, karbondioksida dan ion hidrogen. Contoh : Kalau kita melakukan olahraga maka akan terjadi proses pembakaran didalam tubuh, hal ini memerlukan oksigen yang sangat besar, maka efek dari kompensasi tubuh adalah dengan jalan repirasi yang cepat dan dalam untuk menyediakan bahan bakar tersebut, sewaktu kita mulai istirahat maka tubuh akan kembali normal karena oksigen yang dibutuhkan standart karena pembakaran yang terjadi tidak terlalu banyak standart.
Kendali syaraf Pernafasan dikendalikan oleh sel-sel saraf dalam susunan retikularis dibatang, terutama pada medulla. Sel-sel ini mengirim impuls menuruni medulla spinals, kemudian melalui saraf frenkus ke diafragma, dan melalui saraf-saraf interkostalis ke otot-otot interkostalis. Susunan retikularis mempunyai pola aktivitas saraf dengan irama teratur yang mempertahankan aktivitas berirama dari otot-otot ini. Irama ini dilengkapi dengan Hering-Breuer yaitu reseptor-reseptor yang regang yang terdapat pada perenkhim paru-paru yang memancarkan rangsangan ke medula oblongata melalui vagus, pengembangan paru-paru yang cepat menghambat rangsang respirasi.
Reseptor regangan di jaringan paru mengirim impuls-impuls melalui nervus vagus ke batang otak impuls ini menghambat inspirasi saat paru-paru dikembangkan, dan merangsang inspirasi bila paru di kempeskan.
Selain nyeri, dan impuls saraf dari gerakan anggota badan, menyebabkan peningkatan pada kecepatan dan kedalaman pernafasan, karena kerjanya pada susunan retikular. Beberapa faktor tertentu merangsang pusat pernafasan yang terletak didalam medula oblongata, dan kalau dirangsang maka pusat itu mengeluarkan impuls yang disalurkan oleh saraf spinalis ke otot pernafasan yaitu diafragma dan otot interkostalis. Rangsang ritmis berirama pada medula oblongata menimbulkan pernafasan otomatis.
Darah medula oblongata yang berhubungan dengan pernafasan secara klasik dinamakan pusat pernafasan. Ada 2 kelompok neuron pernafasan, kelompok sosial yang dekat dengan nukleus traktus solitarius adalah sumber irama yang yang mengendalikan neuron motoris phrenieus kontralateral.
Neuron-neuron ini juga memproyeksikan diri dan mengendalikan golongan ventral. Golongan ini mempunyai 2 bagian, Bagian kranial dibentuk oleh neuron-neuron nucleus ambigus yang mempersarafi otot-otot pembantu pernafasan ipsilateral, pada hakekatnya melalui nervus vagus. Bagian caudal dibentuk oleh neuron-neuron dalam nucleus retroambigualis yang menyelenggarakan pengendalian inspirasi dan ekspirasi ke neuron-neuron motoris yang mempersarafi intercostalis.
Pernafasan spontan ditimbulkan oleh rangsang yang ritmis neuron motoris yang mempersafari otot-otot pernafasan. Rangsang ini secara keseluruhan tergantung pada impuls-impuls saraf otak. Bentuk Dari Pernafasan Bentuk dari pernafasan secara garis besar dibagi 2 bagian yaitu : 1. Proses pernafasan pulmonal atau paru-paru external - Ventilasi pulmonar atau gerak pernafasan yang menukar udara dalam alveoli dengan udara luar, apabila ventilasi kurang baik maka pernafasan tidak baik atau terganggu.
Jika gerak badan lebih banyak darah dari paru-paru membawa banyak Co2 dan sentrasinya dalam darah arteri bertambah. Hal ini merangsang pusat pernafasan dalam otak untuk memperbesar kecepatan dan dalamnya pernafasan.
Penambahan vertilasi yang baik akan mengeluarkan Co2 dan memungut lebih banyak O2. Tiap sel mengambil O2 untuk proses metabolisme dan darah menerima hasil buangan Co2 dari jantung dan paru keluar. Pernafasan Tingkat sel adalah Penggunaan O2 oleh sel-sel tubuh untuk produksi energi dan pelepasan produksi CO2 oleh sel-sel tubuh.
Respirasi 1. Ventilasi 2. Difusi pertukaran gas 3. Transportasi gas 4. Pertukaran gas di jaringan Gambar 5. Transportasi pertukaran gas 1. Transpor Oksigen Oksigen tidak terlalu mudah larut dalam air dan tidak cukup mudah dibawa dalam larutan air sederhana untuk mempertahankan kehidupan jaringan.
Hemoglobin merupakan kombinasi antara haeme suatu ikatan besi-purfirin dan globin suatu protein , Hemoglobin berikatan dengan oksigen membentuk oksihemoglobin HbO2. Setiap molekul dalam keempat molekul besi dalam hemoglobin berikatan dengan satu molekul oksigen untuk membentuk oksihemoglobin HbO2 yang berwarna merah tua. Setiap sel darah merah mengandung juta molekul hemoglobin dan setiap gram hemoglobin dapat mengikat 1,34 ml oksigen.
Dan ml darah rata-rata mengandung 15 gram hemoglobin untuk maksimum 20 ml O2 per ml darah 15 X 1, Hal ini menunjukkan darah hanya melepas sekitar seperempat muatan oksigennya saat melewati jaringan. Hal ini memberikan rentang keamanan yang tinggi jika sewaktu-waktu pernafasan terganggu atau kebutuhan oksigen jaringan meningkat.
Transpor Karbon dioksida Didalam jaringan tubuh konsentrasinya relatif tinggi, karbondioksida berkombinasi dengan air dalam korpus sel darah merah untuk membentuk ion-ion bikarbonat.
Bila ion-ion bikarbonat mencapai paru-paru konsentrasi karbon dioksida relatif rendah, terbentuk kembali karbon dioksida dan air, dan karbon dioksida dilepaskan sebagai gas. Volume dan kapasitas Paru Volume udara dalam paru-paru dan kecepatan pertykaran saat inspirasi dan expirasi dapat diukur melalui spirometer.
Volume - Volume tidal VT , yaitu volume udara yang masuk dan keluar paru-paru selama ventilasi normal biasa. Nilai VT pada dewasa normal sekitar ml untuk laki-laki dan ml untuk perempuan. Rata-rata pada laki-laki sekitar ml dan pada perempuan ml. Volume residual penting untuk kelangsungan aerasi dalam darah saat jeda pernafasan. Kapasitas - Kapasitas residual fungsional KRF adalah penambahan volume residual dan volume cadangan expirasi.
Kapasitas ini merupakan jumlah udara sisa dalam system respiratorik setelah ekspirasi normal. Nilai rata-ratanya adalah ml. Nilai rata- ratanya adalah 5. Kecepatan Pernafasan Kecepatan pernafasan pada wanita lebih tinggi dari pada pria. Jika bernafas dengan normal maka ekpirasi akan menyusul inspirasi, dan kemudian ada istirahat sebentar inspirasi-ekspirasi- istirahat Tabel 5.
Masalah Pernafasan 1. Hipoksia anoksia Adalah defisiensi oksigen karena berkurangnya kadar oksigen dibandingkan kadar normalnya secara fisiologis dalam jaringan dan organ. Hipoksia dapat terjadi akibat kekurangan oksigen dalam atmosfer, anemia, gangguan sirkulasi darah, penyakit paru, adanya zat toksik karbon monoksida atau sianida 2.
Hiperkapnia Peningkatan kadar CO2 dalam cairan tubuh dan sering disertai dengan hipoksia. Jika CO2 berlebih akan meningkatkan respirasi dan konsentrasi ion hydrogen, yang akan menyebabkan asidosis kadar asam berlebih 3.
Hipokapnia Penurunan kadar CO2 dalam darah, biasanya terjadi akibat hiperventilasi pernafasan cepat dan penghembusan CO2 menyebabkan terjadinya alkalosis jumlah bikarbonat berlebih 4. Asfisia sufokasi Suatu kondisi hipoksia dan hiperkapnia akibat ketidakcukupan ventilasi pulmonar 5. Dispnea Kesukaran bernafas, dan berhentinya nafas selama 3 menit dicekik sudah bisa menimbulkan kematian. Batuk Batuk dalam bahasa latin disebut tussis adalah refleks yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan sering berulang-ulang yang bertujuan untuk membantu membersihkan saluran pernapasan dari lendir besar, iritasi, partikel asing dan mikroba.
Batuk merupakan suatu tindakan refleks pada saluran pernafasan yang digunakan untuk membersihkan saluran udara atas. Batuk merupakan mekanisme reflex yang sangat penting untuk menjaga jalan nafas tetap terbuka paten. Dengan cara menyingkirkan hasil sekresi lendir yang menumpuk pada jalan nafas. Tidak hanya lendir yang akan disingkirkan oleh reflex batuk tetapi juga gumpalan darah dan benda asing. Namun, sering terdapat batuk yang tidak bertujuan untuk mengeluarkan lendir maupun benda asing, seperti batuk yang disebabkan oleh iritasi jalan nafas.
Jalan nafas dapat menjadi hiperreaktif sehingga hanya dengan iritasi sedikit saja sudah dapat menyebabkan reflex batuk. Mekanisme batuk memerlukan adanya penutupan glotis dan peningkatan tekanan intrathoraks sebagai elemen eksplosif.
Jika terdapat kelumpuhan pita suara, elemen eksplosif batuk tidak terjadidan keadaan seperti ini disebut yang berasal dari saluran nafas bawah akan didapati makrofag alveolar. Jika banyak dijumpai sel skuamosa, dahak diperkirakan berasal dari bagian atas laring. Jika banyak dijumpai sel polimorfonuklear, mungkin disebabkan oleh infeksi bakteri.
Proses Menelan dan Tersedak Proses menelan merupakan proses yang kompleks. Setiap unsur yang berperan dalam proses menelan harus bekerja secara integrasi dan berkesinambungan. Tersedak adalah merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk mencegah makanan masuk ke paru. Di leher kita ada 2 saluran, bagian depan itu namanya trachea tenggorokan yang merupakan tempat lewatnya udara menuju paru-paru, dimana saluran ini itu dibentuk oleh tulang rawan.
Di bagian belakang dari trachea tenggorokkan terdapat saluran untuk tempat lewatnya makanan disebut esophagus kerongkongan yang menuju lambung. Pada trachea terdapat epiglotis , fungsi epiglotis ini adalah untuk menutup trakhea pada saat kita menelan makanan. Kerongkongan sebagai jalan masuknya makanan dan minuman secara anatomis terletak di belakang tenggorokan jalan nafas.
Kedua saluran ini sama-sama berhubungan dengan lubang hidung maupun mulut. Agar tidak terjadi salah masuk maka diantara kerongkongan dan tenggorokan terdapat sebuah katup epiglottis yang bergerak secara bergantian menutup tenggorokan dan kerongkongan seperti layaknya daun pintu. Saat bernafas, katup menutup kerongkongan agar udara menuju tenggorokan, sedangkan saat menelan makanan, katup menutup tenggorokan agar makanan lewat kerongkongan.
Tersedak dapat terjadi bilamakanan yang seharusnya menuju kerongkongan, malah menuju ke tenggorokan karena berbagai sebab. Hiccup Cegukan Hiccups adalah suatu kontraksi involunter, intermiten, spasmodik dari diafragma dan otot interkostal yang menyebabkan inspirasi mendadak yang berakhir dengan penutupan mendadak glotis, membuat suara cegukan klasik.
Kebanyakan episodenya singkat dan swasirna, tetapi kadangkala cegukan berlangsung beberapa jam, hari atau bahkan lebih. Cegukan didefinisikan sebagai persisten jika mereka bertahan lebih dari 48 jam dan dinyatakan parah jika mereka bertahan lebih dari 2 bulan. Pria di atas usia 50 lebih cenderung memiliki cegukan yang parah dibandingkan dengan perempuan.
Tidak diketahui apakah ada fungsi cegukan. Cegukan ini melibatkan lengung refleks 1 saraf frenikus, saraf vagus, rantai simpatis 2 mediator pusat dan 3 nervus frenikus saraf, glotis, dan otot interkostal. Mediator sentral melibatkan pusat-pusat pernapasan, nucleus nervi frenici, bagian reticular batang otak, dan hipotalamus. Biasanya, cegukan melibatkan satu sisi diafragma, meninggalkan lebih dari otot interkostal menyebabkan inspirasi mendadak yang berakhir dengan penutupan mendadak glotis, membuat suara cegukan klasik.
Mekanisme Bersin Berbeda dengan reflex batuk, rangsang yang ada ditangkap oleh reseptor taktil dihidung. Rangsang kemudian diteruskan ke nervus trigeminus dan dilanjutkan ke pusat pernafasan di medulla oblongata. Urutan mekanisme reflex sama dengan mekanisme reflex batuk, namun pada reflex bersin uvula dikondisikan kebawah, sehingga memungkinkan aliran udara ekspirasi menjadi kuat dan dapat melalui rongga mulut dan rongga hidung.
Reflex bersin bermanfaat untuk mengeluarkan benda asing yang masuk ke rongga hidung atau saluran pernafasan bagian bawah. Bersin adalah respon tubuh yang dilakukan oleh membran hidung ketika mendeteksi adanya bakteri dan kelebihan cairan yang masuk ke dalam hidung, sehingga secara otomatis tubuh akan menolak bakteri itu. Syaraf-syaraf yang terdapat di hidung dan mata itu sebenarnya saling bertautan, sehingga pada saat kita bersin, maka secara otomatis mata kita akan terpejam.
Hal ini untuk melindungi saluran air mata dan kapiler darah agar tidak terkontaminasi oleh bakteri yang keluar dari membran hidung. Pada saat kita bersin, secara refleks maka otot-otot yang ada di muka kita menegang, dan jantung kita akan berhenti berdenyut. Setelah selesai bersin maka jantung akan kembali lagi berdenyut alias berdetak kembali. Sebenarnya bersin adalah sebuah pertanda bahwa kita ini sehat. Sehat dalam arti mekanisme tubuh kita berjalan dengan lancar sempurna. Bersin sebagai sebuah reaksi adanya ketidakberesan dalam saluran pernapasan.
Mungkin ada debu atau kotoran dari udara yang kita hirup yang tidak tersaring dan ikut masuk sehingga tubuh secara spontan bereaksi mengeluarkan kotoran melalui bersin. Di dalam hidung, udara yang masuk dihangatkan sampai mendekati suhu tubuh. Kemudian diberi kandungan air sampai mendekati kejenuhan dan dibersihkan lagi sehingga udara yang masuk ke paru-paru benar-benar bebas dari benda asing.
Bila udara sangat beredebu, sangat dingin atau mengandung uap atau zat yang merangsang, ujung syaraf dihidung akan terangsang. Akibatnya refleks bersin segera terjadi untuk membersihkan hidung. Latihan Eksperimen ini bertujuan untuk mempelajari organ-organ respiratori serta fungsi fisiologisnya. Jodohkan nama-nama bagian dibawah ini dengan bagian yang ditunjuk pada gambar Rongga nasal Bronchus kanan Bronkus kiri Paru kanan Vena Pulmonar Spasium pleura Rongga oral Tulang rusuk Arteri pulmonal Tiroid kartilago Tulang hioid Tonsil nasofaring Palatum mole Krikoid Kartilago Musculus scalenus Interkostalis eksternal Interkostalis internal Otot abdominal B.
Identifikasi organ. Pilih struktur respiratori yang cocok dengan keterangan berikut a. Alveoli k. Palatum keras b. Bronchi l. Palatum lembut c. Bronkhiolus m. Rongga pleural d. Epiglotis n. Rongga nasalis e. Kartilago krikoid o. Rongga oralis utama f. Kartilago tiroid p. Tonsil faringealis g. Konkhae nasalis q. Tonsil lingualis h.
Laring r. Tonsil palatum i. Nasofaring s. Trakea j. Orofaring t. Vestibula oralis Lobus berdaging di rongga nasalis Pemisah rongga nasalis dari rongga oralis Rongga antar bibir dan gigi Tonsil yang terletak pada sisi faring Tonsil yang terikat ke dasar lidah Penutup fleksibel kartilago di atas laring Cincin kartilago laring yang paling bawah Tuba-tuba yang dibentuk oleh percabangan trakea Kantung-kantung udara jaringan paru-paru Rongga antara paru-paru dan dinding toraks Rongga di antara palatum lunak Rongga di antara palatum keras Rongga dekat tonsil palatin Rongga yang berisikan lidah Kotak suara Tuba antara laring dan bronchi Tuba-tuba kecil kearah alveoli Nama lain untuk adenoid C.
Petunjuk: Pilihlah satu jawaban yang tersedia dan hubunganya dengan suatu pertanyaan. Tiap jawaban hanya satu kali terpilih Untuk pertanyaan : A. Tekanan pleura B. Volume tidal C. Tekanan alveolus D. Volume cadangan ekspirasi E.
Volume sisa 1. Tekanan cairan dalam ruangan sempit antara pleura paru- paru dengan pleura dinding dada dinamakan. Tekanan bagian dalam alveoli paru saat glotis terbuka dan tidak ada udara yang mengalir ke dalam maupun ke luar paru-paru Untuk pertanyaan : A. Kapasitas inspirasi B.
Ruang rugi C. Kapasitas vital D. Pernapasan spontan E. Kapasitas total 6. Pernapasan yang timbul oleh rangsangan ritmis neuron motorik yang mempengaruhi saraf otot pernapasan di otak dan tergantung pada rangsangan impuls saraf. Volume tidal ditambah dengan volume cadangan inspirasi dari jumlah udara yang dihirup seseorang dinamakan.
Volume cadangan ditambah dengan volume tidal dan volume cadangan ekspirasi, jumlah udara maksimum yang dikeluarkan dari paru-paru setelah mengisi secara maksimal dinamakan. Volume maksimum pengembangan paru-paru dengan usaha inspirasi yang sebesar-besarnya disebut. Keadaan ini disebut. Jika memungkinkan minta praktikan pria untuk membuka pakaian atasnya.
Minta praktikan untuk bernapas dengan tenang lalu amati pergerakan dadanya sewaktu inspirasi dan setelah ekspirasi Apakah thoraks mengembang dan secara simetris? Apa yang terjadi pada spasi antara tulang iga? Apakah abdomen berperan dalam proses respirasi? Gambar 1. Tahan nafas anda selama mungkin setelah pernafasan normal Waktu Bernafas dengan cepat selama 2 menit, lalu tahan lagi nafas anda selama mungkin.
Waktu Apakah ada perbedaan waktu antara kedua kondisi diatas? Bernafas dengan cepat ke dalam kantung plastik selama 2 menit. Perhatikan apakah anda merasa kehabisan nafas dan ingin sekali untuk menarik nafas kembali? Jakarta Anderson Sylvia Price,. Jakarta: : EGC. Aragona, C. Endocrinology Vol. Jakarta : EGC. Asih Yasmin,. Kelenjar Endokrin dan Sistem Persarafan. Cambridge Communication Limited,. Djojodibroto, Darmanto. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit.
Greber et al. Kee dan Evelyn R. Edisi 7 Vol. Buku Kedokteran EGC. Muttaqin, Arif. Salemba Medika Syaifuddin. Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Somantri, Irman. Salemba Medika. Pearce Evrlyn,. Anatomi dan Phygology For nurse. Jakarta: PT. Struktur Dan Fungsi Tubuh Manusia. Oksigen berdifusi ke dalam darah dan pada saat yang sama karbon dioksida dikeluarkan dari darah.
Udara dialirkan melalui unit pertukaran gas melalui jalan napas. Secara umum, proses respirasi Gambar 1. Masing-masing subunit ini terdiri atas berbagai organ.
Jalan napas atas terdiri dari hidung, sinus, faring, dan laring. Jalan napas bawah terdiri dari trakea dan bronkus serta percabangannya. Unit pertukaran gas terdiri dari bagian distal bronkus terminal bronkiolus respiratorius , ductus alveolaris, sakus alveolaris, dan alveoli yang kesemuanya disebut dengan asinus.
Organ paru ditutupi oleh rongga toraks yeng terbentuk dari iga, sternum, dan kolumna vertebra, dengan diafragma yang berbentuk kubah memisahkan toraks dari abdomen. Rongga hidung dibagi menjadi dua bagian oleh sekat septum nasal dan pada masing-masing sisi lateral rongga hidung terdapat tiga saluran yang dibentuk akibat penonjolan turbinasi konka.
Rongga hidung dilapisi oleh mukosa yang banyak mengandung vaskuler dan juga ditumbuhi oleh bulu. Adanya turbulasi udara yang masuk ke hidung akibat struktur konka, menyebabkan udara berputar dan terpapar secara maksimal dengan dinding mukosa. Akibatnya, kotoran yang mungkin terkandung dalam udara akan menempel pada dinding mukosa. Udara yang masuk akan dilembabkan.
Hampir seluruh proses pelembapan udara dilakukan di hidung dan untuk seluruh proses pelembapan udara ini, setiap hari tubuh kehilangan air sekitar ml. Proses penghangatan udara dilakukan agar suhu udara yang masuk kedalam tubuh sama dengan suhu tubuh.
Proses penghangatan dimungkinkan karena di dinding hidung banyak terdapat vaskuler yang mampu menimbulkan efek radiasi untuk melembabkan udara yang dihirup. Terdapat empat sinus, yaitu sinus frontalis, etmoidalis, sfeinodalis, dan maksilaris. Sinus dilapisi oleh mukosa hidung dan epitel kolumnar bertingkat semu yang bersilia. Fungsi sinus adalah memperingan tulang tengkorak, memproduksi mukosa serosa yang dialirkan ke hidung, dan menimbulkan resonansi suara sehingga memberi karakteristik suara yang berbeda pada tiap individu.
Faring dibagi dalam tiga area yaitu nasal, oral, dan laring. Pada nasofaring terdapat kelenjar adenoid dan muara tuba eustachii. Faring oral atau disebut orofaring berlokasi di mulut.
Area orofaring dibatasi secara superior oleh palatum, inferior oleh pangkal lidah, dan lateral oleh lengkung palatum. Tonsil terdapa pada orofaring. Faring laryngeal atau disebut juga laringofaring atau hipofaring terletak bagian inferior, pada daerah ini terdapat epiglottis, kartilago aritenoid, sinus piriformis.
Laring disebut juga sebagai kotak suara karena pita suara terdapat disini. Laring terletak disisi inferior faring dan menghubungkan faring dan trakea. Batas bawah dari larin sejajar dengan vertebra servikalis keenam. Bagian atas terdapat glotis yang dapat bergerak pintu laring oleh epiglottis saat terjadi proses menelan. Pada laring juga terdapat tiroid, tulang krikoid, dan kartilago arytenoid.
Epiglottis merupakan daun katup kartilago yang menutup ostium selama menelan, glotis merupakan ostium antar pita suara dalam laring. Kartilago krikoid merupakan satu-satunya cincin kartilago yang lengkap dalam laring.
Kartilago aritenoid digunakan dalam gerakan pita suara, sedangkan pita suara itu sendiri merupakan ligamen yang dikontrol oleh gerakan otot yang menghasilkan bunyi suara.
Pita suara melekat pada lumen laring. Laring bertanggung jawab dalam mengatur dan memisahkan makanan yang ditelan dengan udara yang dihirup. Pengaturan ini dilakukan dengan menggunakan mekanisme penutupan jalan napas ole epiglottis ketika terjadi proses menelan, sehingga makanan dan minuman yang tertelan tidak dapat memasuki jalan napas dan diteruskan ke esofagus. Kegagalan epiglotis untuk menutup pintu jalan napas berakibat masuknya makanan atau minuman kedalam jalan napas aspirasi.
Suara timbul akibat adanya gerakan kartilago arytenoid yang mendorong bersamaan dengan ekspirasi saat glottis tertutup dan karena fibrasi pita suara. Hal ini deisebut dengan fonasi. Suara yang timbul inilah yang kemudian digetarkan melaluli palatum, lidah, dan bibir sehingga membentuk berbagai bunyi baik vocal maupun konsonan serta membentuk kata kompleks.
Hal ini disebut dengan artikulasi. Mekanisme batuk dari jalan napas atas atas, diinisiasi oleh berbagai iritan, seperti debu, asap, tekanan, bahan kimia, udara dingin, dan kekeringan membrane mukosa. Batuk itu sendiri dapat menjadi inisiasi timbulnya batuk yang lain.
Terletak digaris tengah leher dan pada garis tengah sternum. Trakea memanjang dari kartilago krikoid pada laring hingga bronkus di toraks. Trakea terdiri atas oto polos dengan sekitar 20 cincin kartilago inkomplet dan ditutupi oleh membrane fibroelastik. Dinding posterior trakea tidak di sokong oleh kartilago dan hanya terdapat membrane fibroelastik yang menyekat trakea dan esophagus. Anatomi saluran pernapasan bagian bawah 1 Percabagan bronkial Percabangan bronkial atau disebut juga dengan pohon bronkial adalah jalan napas berikutnya yang menghubungkan jalan napas atas hingga unit asinus.
Bronkus primer berasal dari percabangan trakea menjadi dua cabang utam setinggi karina. Karina terletak sekitar iga kedua atau pada vertebra torakal kelima. Terdapat banyak reseptor batuk pada karina. Bronkus utama kiri memiliki sudut lebih tajam dibandingkan bronkus kanan sehingga aspirasi cenderung terjadi masuk kedalam bronkus kanan. Bronkus kiri lebih sempit dan lebih panjang daripada bronkus kanan.
Bronkus utama kiri kemudian bercabang menjadi dua cabang lobaris, satu cabang untuk menyuplai lobus paru kiri atas dan yang lain menyuplai lobus paru kiri bawah. Bronkus lobus paru kiri atas selanjutnya bercabang menjadi tiga segmen, yaitu anterior, apikal, dan posterior.
Bronkus tengah paru kanan bercabang menjadi dua segmen yaitu lateral dan medial. Lobus bawah bercabang menjadi lima cabang, yaitu superior, anterio- basal, latero-basal, medio-basal, dan posterio-basal sehingga total terdapat 10 segmen pada paru kanan. Selanjutnya, bronkus akan bercabang dalam subdivisi hingga 20 atau lebih percabangan dalam bronkus subsegmental, bronkus terminal, bronkiolus, bronkiolus terminal, dan bronkiolus respiratorius.
0コメント